Panduan petani budidaya tanaman sayuran organik cepat panen

Baca Juga

Panduan petani budidaya tanaman sayuran organik cepat panen - Sebaik apapun suatu sistem budidaya pertanian diusahakan, tentu tidak akan maksimal dalam produksi bahkan gagal jika dilakukan tanpa memperhatikan kualitas benihnya. Cara menabur benih sayuran merupakan hal paling utama dalam tujuan penanaman yang menghasilkan panen banyak. Proses pembibitan sayuran merupakan proses pertama dalam berkebun, kecil secara fisik namun membawa harapan yang besar bagi kehidupan masa depan. Salah satu kegiatan usaha tani yang penting, benih dan pembenihan perlu mendapat perhatian.

Panduan petani budidaya tanaman sayuran organik cepat panen


Petani budidaya tanaman sayuran biasanya lebih mengutamankan benih produksi lokal. Salah satunya menghilangkan ketergantungan petani terhadap benih luar yang agak susah untuk di dapatkan. Pada umumnya sekarang banyak petani menggunakan benih-benih yang banyak dijual di pasaran. Biasanya benih yang dijual adalah benih unggul atau hibrida. Dengan menggunakan benih hibrida, petani menjadi tergantung dengan benih tersebut, karena petani tidak bisa memproduksi sendiri. Dengan menggunakan benih hibrida, kebutuhan pupuk, terutama pupuk kimia juga besar, karena benih ini dibuat dengan menggantungkan pada penggunaan pupuk kimia.

Berikut ini ada beberapa keuntungan benih sayuran lokal.

  lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit
  hemat dengan tidak membeli dipasar
  menghilangkan ketergantungan
  dapat diproduksi sendiri oleh petani
  mampu beradaptasi pada daerah sendiri
  mejaga keanekaragaman hayati
  tidak membawa penyakit baru

Produksi benih adalah menghasilkan benih dari tanaman yang dibiarkan menjadi tua untuk diambil benihnya, atau menanam tanaman yang khusus untuk diambil benihnya. Penggunaan benih dalam budidaya tanaman sayuran organik lebih menjamin pada kualitas benih itu sendiri. Benih yang baik adalah benih yang sudah masak, sudah memiliki cadangan makan yang cukup, tidak membawa bibit penyakit, aman untuk ditanam, serta berukuran besar dan berat karena diduga benih tersebut banyak mengandung cadangan makanan.

Dalam memproduksi benih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan tanaman yang akan dijadikan tanaman induk di antarnya tanaman tersebut sehat, tidak terserang hama maupun penyakit kemudian pertumbuhannya normal dan kuat, terjaga dari kontaminasi (pengaruh) varietas lain dari jenis tanaman yang sama.

1. Tahap persemaian benih sayuran

Sebelum disemai yang perlu diperhatikan adalah kondisi benih dalam keadaan sehat, karena kondisi benih yang sehat dapat mempengaruhi pertumbuhan bibit dan produksi di lapangan. Kaitannya dengan kualitas/kesehatan benih, yang biasa tidak diperhatikan adalah wadah benih. Wadah benih yang dimaksud adalah wadah benih yang tidak menimbulkan bakteri/jamur pada benih seperti kondisi tempat yang lembab, tempat bekas benih yang berpenyakit, tempat tanpa tutup/berudara dan lain sebagainya. Jadi pastikan tempat benih itu steril bebas dari kuman dan penyakit.

Melakukan pemriksaan pada benih yaitu pada saat benih baru di beli lakukanlah pemeriksaan sebagai berikut.

  kualitas benih (warna benih kelihatan tampak cerah, tidak berjamur, kering/tidak lembab, tidak berkutu atau bolong karena kutu dll).
  jumlah benih sesuai dengan yang terkirim dan dibuatkan tanda terima.
  varitas benih sesuai dengan permintaan

2. Cara penyemaian tanaman sayuran

Berikut ini cara penyemaian yang baik pada tanaman sayuran.

  semai alur, benih terlebih dahulu direndam setelah itu ditiriskan sampai kering baru.
  kemudian benih ditebar menurut alur pada sebuah kotak kecil
  ditebar di lahan, benih langsung ditebar di atas bedengan.

Dalam hal semai dan seedling yang perlu diperhatikan pada media semai kemudian perlakuan pada benih sebelum digunakan, dan wadah semai.

Bahan yang di perlukan saat penyemaian untuk pembuatan media terdiri dari tanah, kompos/pupuk kandang dan arang sekam kemudian lakukan  penjabaran dari bahan.

Kemudian tanah yang digunakan yaitu tanah yang kaya akan kandungan unsur hara baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Supaya pada awal pertumbuhan bibit dapat berkembang secara normal. Karena 60% keberhasilan di lapangan tergantung pada kondisi bibit. Kompos kumpulan berbagai macam dedaunan/ sampah organik yang telah difermentasikan dan telah benar-benar matang dan dapat digunakan untuk media.

3. Cara pembuatan tempat persemaian bibit

Pada umumnya media yang digunakan untuk persemaian/bibit harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: gembur, remah dan subur. Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan media yang digunakan untuk tanaman di lapangan. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan maka yang perlu dilakukan antara lain :

  pengecekan bahan seperti tanah, kompos dan pupuk yang siap digunakan.
  takar komposisi/perbandingan dalam pembuatan, sebelum dilakukan pengadukan.
  tempat pembuatan yaitu kondisi tempat mudah dilakukan pengadukan dan pengomposan, aman dari kelembaban seperti kena air hujan.
  siapkan alat dan bahan seperti cangkul, ayakkan, tanah dan kompos/pupuk kandang.
  komposisi dalam perbandingan yang dipakai yaitu 2 banding 1 tanah kompos atau pupuk kandang.

Pada pengadukannya. Tips supaya pengadukan bisa merata yaitu taruh tanah di bagian bawah terlebih dahulu, lalu kompos/pupuk kandang kemudian baru arang sekam, jika tersedia. Setelah diaduk dilakukan pengayakan, pisahkan beberapa bahan yang kasar. Setelah diayak kemudian baru dikomposkan. Waktu pengomposan minimal 2 mingggu (waktu pengomposan semakin lama semakin baik). Supaya bahan-bahan yang belum sempat terfermentasi punya kesempatan untuk melakukan fermentasi dan untuk menghidupkan bakteri yang menguntungkan dalam tanah.

Benih sebelum disemai sebaiknya dilakukan perendaman terlebih dahulu, setiap jenis benih tanaman lama waktu perendamannya bervariasi. Hal ini tergantung dari tebal atau tipisnya pada kulit benih. Seperti misalnya benih beet memerlukan perendaman selama lebih kurang 8 jam. Untuk jenis jagung manis, timun jepang atau lokal, kangkung darat direndam selama lebih kurang 5 jam. Sedangkan untuk benih brokoli, petsay, pakchoy hijau, pakchoy putih, cabe rawit, terong, memerlukan perendaman selama lebih kurang 3 jam.

4. Tahap perawatan bibit tanaman

Pada sayuran organik cepat panen biasanya perawatan bibit dalam persemaian antara lain pengontrolan pada pertumbuhan bibit secara teratur, baik terhadap kelembaban maupun terhadap serangan hama atau penyakit. Kemudian lakukan penyiraman dan penyiangan bibit dari gulma atau hewan pengganggu.

5. Tahap menanam tanaman sayuran

Rotasi tanam merupakan kaidah organik dengan menanam jenis tanaman yang berbeda pada periode tanam selanjutnya. Hama dan penyakit tidak dapat berkembang di suatu bedengan karena tidak dapat melanjutkan siklus perkembangan pada inang yang sebelumnya ada. Keseimbangan hara tanah dapat dipertahankan dengan sifat jenis tanaman akan unsur hara dan sifat unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Jenis kacangan dapat berperan dalam mengembalikan kesuburan tanah. Tanaman ini memiliki perakaran dengan bintil akar yang dapat mengikat unsur kesuburan dari tanah dan udara serta dapat menciptakan porositas dan aerasi tanah. Setelah itu dilanjutkan dengan penanaman jenis daun yang membutuhkan unsur kesuburan pada tanah yang sangat banyak, sementara di tanah masih terkandung banyak unsur kesuburan residu dari penanaman kacangan sebelumnya. Tanaman buah membutuhkan unsur kesuburan yang cukup untuk proses pembentukan buah. Setelah tanaman jenis daunan terus dilanjutkan dengan tanaman buah untuk memanfaatkan residu kesuburan yang masih ada di tanah.

Selain mengendalikan hama dan penyakit, pemeliharaan dan perawatan agar tanaman tetap sehat adalah penyiraman. Ciri tanaman yang kekurangan air, daun menjadi layu, pinggiran daun berwarna coklat, jika berbunga akan mudah gugur. Tetapi jika terlalu banyak air, akar menjadi busuk, dan juga bisa mudah terkena penyakit. Peyiangan, bermaksud membuang tanaman yang tidak diusahakan (gulma). Agar tidak terjadi perebutan makanan pada tanaman yang diusahakan.

Penjarangan adalah usaha untuk memberikan ruang yang cukup untuk tanaman, dengan cara mencabut tanaman yang terlalu berdekatan, dan dipindahkan ke tempat yang kurang rapat. Biasanya tanaman yang dijarang adalah wortel. Tujuannya agar tanaman mendapat sinar matahari, air dan unsur hara yang cukup, tidak berebut. Pemangkasan adalah membuang bagian-bagian tanaman yang tidak dikehendaki.

Pemupukan tanaman diberikan untuk memberi makanan/nutrisi pada tanaman. Dalam melakukan pemupukan untuk pertanian organik, tidak terjadwal seperti pertanian konvensional, tetapi sesuai kebutuhan tanaman. Dalam pertanian organik, perlu diperhatikan, jika tanaman kekurangan salah satu unsur yang menjadi makanan utama. Jika tanaman kekurangan nitrogen, daun akan berwarna kekuning-kuningan. Maka tanaman memerlukan pupuk cair, sebagai tambahan makanan.

Sedangkan pada tanaman yang kekurangan kalium akan menjadi kerdil dan kadang ada bercak seperti karat. Jika kekurangan posfor, daun menjadi hijau tua lalu menjadi kemerahan, kecoklatan, lalu mati. Jika pada tanaman buah, maka proses bunga akan mudah gugur atau buah dan biji menjadi tidak baik. Jika sudah kekurangan unsur tersebut, dalam penanaman perlu ditambahkan pupuk dasar yang banyak. Pembumbunan sangat diperlukan dalam perawatan. Terutama pada tanaman umbi. Contohnya wortel, jika tidak dibumbun, bagian atas berada di atas permukaan tanah, akan berwarna hijau.

6. Tahap memanen tanaman sayuran

Berdasarkan pada umur tanaman sayuran organik cepat panen sayuran organik cepat panenbisa dilakukan dengan menghitung waktu dari tanam hingga panen, berdasarkan pengalaman di lapangan. Dengan melihat kondisi sayur dan lahan yaitu pada keadaan sayur, cuaca, musim yaitu pada musim yang baik/cocok, sayur semakin cepat panen.

Cara melihat ciri-ciri tanaman yang sudah siap panen yaitu dilihat dari standar mutu, baik warna, fisik, ukuran. Contoh: selada berbatang, spinach berbunga padahal belum umurnya. Berdasarkan prediksi cuaca: prediksi cuaca biasanya dialami pada musim hujan sebagian tanaman tumbuh subur dan pertumbuhannya cepat, umur lebih pendek. Beberapa tanaman yang sering terjadi pertumbuhan cepat: semua selada, bayam merah/hijau, kangkung, kapri, broccoli.

Baca juga : bercocok tanam sayuran
budidaya caisim organik
budidaya organik
budidaya pertanian organik
budidaya sayuran organik
budidaya sayuran organik pdf
budidaya tanaman organik
budidaya tanaman organik di lahan sempit
budidaya tomat organik
cara bercocok tanam sayuran
cara bercocok tanam sayuran di lahan sempit
cara bercocok tanam sayuran di rumah
cara bercocok tanam sayuran hidroponik
cara bercocok tanam sayuran sawi
cara budidaya sayuran organik
cara budidaya tanaman organik
cara tanam hidroponik sayuran
cara tanam sayuran
cara tanam sayuran hidroponik
media tanam sayuran
pupuk kompos
pupuk sayuran
pupuk sayuran yang bagus
pupuk untuk sayur sawi
pupuk untuk sayuran
tanam sayuran di lahan sempit.

0 Response to "Panduan petani budidaya tanaman sayuran organik cepat panen"

Posting Komentar

Arsip