Struktur Komunitas Tumbuhan Makroalga

Baca Juga

Struktur Komunitas Tumbuhan Makroalga - Komunitas tumbuhan makroalga mempunyai struktur dan pola tertentu. Struktur komunitas merupakan sebaran komposisi berupa kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi dari suatu komunitas. Sedangkan pola komunitas adalah penyebaran organisme dan interaksinya dengan lingkungan yang meliputi pola perioditas (kegiatan), pola reproduksi (berkembangbiak), pola jaring-jaring makanan, dan pola sosial. 

Struktur dan pola saling ketergantungan, stabilitas (keseimbangan) komunitas tergantung dari keteguhan lingkungan dari suatu ekosistem.  Struktur dan pola komunitas mempengaruhi kehidupan makroalga.


Struktur komunitas tumbuhan makroalga

Komunitas minor adalah komunitas yang bergantung pada komunitas lain di dekatnya. Komunitas merupakan  konsep yang penting karena di alam berbagai spesies  organisme hidup bersama dalam suatu aturan dan apa yang dialami oleh komunitas akan dialami oleh organisme. Komunitas merupakan sejumlah spesies yang menempati tempat tertentu dan saling berinteraksi. Komunitas dapat dibedakan menjadi komunitas mayor dan komunitas minor. Komunitas mayor adalah komunitas yang tidak bergantung pada komunitas lain serta dapat menyokong komunitasnya menjadi ekosistem yang mandiri pada suatu habitat.

Sebaran komunitas adalah distribusi dan penyebaran organisme ke daerah tertentu. Sedangkan komposisi komunitas merupakan susunan organisme dalam suatu komunitas.  Kelimpahan adalah banyaknya individu dalam suatu komunitas. Cara untuk mencari kelimpahan adalah dengan menghitung jumlah individu suatu spesies dalam contoh dibandingkan dengan luas daerah suatu areal yang dikaji. 

Keanekaragaman (diversity) adalah ukuran integrasi komunitas biologis dengan menghitung dan mempertimbangkan jumlah populasi yang membentuknya dalam komunitas. Indeks keanekaragaman digunakan untuk menghitung keanekaragaman spesies disuatu tempat atau komunitas tertentu.

Keseragaman adalah keheterogenitas (beranekaragaman) spesies di dalam suatu komunitas. Indeks keseragaman dipakai untuk menghitung keseragaman dibandingkan dengan kemerataan spesies. Dominansi merupakan suatu komunitas yang didominansi oleh spesies tertentu. Indeks dominansi digunakan untuk menghitung jumlah spesies atau komunitas yang mendominansi di suatu tempat atau kawasan tertentu.

Beberapa karakteristik struktur komunitas yang biasanya dijadikan petunjuk adanya derajat ketidakstabilan ekologis meliputi: keseragaman, dominansi, keanekaragaman dan kelimpahan. Suhu air merupakan faktor yang cukup penting bagi lingkungan perairan, kecerahan dan kekeruhan.

Habitat dan faktor-faktor yang mempengaruhi makroalga

Habitat makroalga
Makroalga sebagian besar hidup di perairan laut. Untuk dapat tumbuh, makroalga tersebut memerlukan substrat untuk tempat menempel/hidup. Makroalga epifit pada benda-benda lain seperti, batu, batu berpasir, tanah berpasir, kayu, cangkang moluska, dan epifit pada tumbuhan lain atau makroalga jenis yang lain.

Ekosistem lamun
Lamun adalah tumbuhan yang berbunga yang mampu bertahan hidup secara permanen di bawah permukaan air laut. Lamun merupakan sumber utama produktivitas primer yang penting bagi organism laut di perairan dangkal. Ekosistem padang lamun di daerah tropis dapat menempati berbagai habitat. Dalam hal ini yang menentukan adalah status nutrien dari habitat tersebut. Lamun adalah tanaman berakar, berpembuluh, tergantung terutama pada sumber nutrien dari sedimen untuk pertumbuhannya. Ekosistem padang lamun umumnya membentuk hamparan yang cukup luas mulai dari zona intertidal bagian bawah sampai sekitar kedalaman 10 meter atau lebih.

Padang lamun merupakan ekosistem laut dangkal yang didominasi oleh vegetasi lamun. Ekosistem padang lamun memiliki peran penting dalam ekologi kawasan pesisir, karena menjadi habitat berbagai biota laut termasuk menjadi tempat mencari makan bagi penyu hijau, dugong, ikan, echinodermata dan gastropoda. Selain itu lamun juga berfungsi sebagai perangkap sedimen dan penstabil substrat lunak, melindungi organisme dari pengaruh cahaya matahari yang kuat dan tempat memijah bagi beberapa jenis biota laut.  Peran lain adalah menjadi barrier (penghalang) bagi ekosistem terumbu karang dari ancaman sedimentasi yang berasal dari daratan.

Lamun berasosiasi dengan berbagai varietas makroalga. Sebagai contoh gracillaria lichenoides yang bernilai ekonomis penting merupakan salah satu makropifit yang dominan pada padang lamun. Species makroalga yang bernilai ekonomis seperti eucheuma arnoldi, eucheuma spinosum, gelidiella acerosa, gelidiopsis intricate, gracilaria eusheumoides, dan hypnea cervicornis hidup pada padang lamun campuran yang terdiri dari cymodocea serrulata, halodule uninervis, thalassia hemprichii dan thallasodenrom ciliatum.

Lokasi dengan habitat pasir kebanyakan ditumbuhi oleh alga hijau terutama halimeda dan alga coklat seperti padina dan sargassum. Selain itu juga ditemukan vegetasi lamun antara lain enhalus acoroides, halodule sp dan thalassia sp. Pada habitat batu ditemukan alga coklat turbinaria, hormophysa dan sargassum. Selain itu tumbuh pula caulerpa dan codium dari alga hijau. 

Ekosistem terumbu karang
Terumbu karang merupakan endapan massif kalsium karbonat yang dihasilkan dari organisme  karang  pembentuk  terumbu karang  (karang  hermatik)  dari  filum coridaria  ordo  scleractinia  yang  hidup bersimbiosis  dengan  zooxanthellae  dan sedikit tambahan alga berkapur serta serta organisme lain yang mensekresikan kalsium karbonat. Terumbu karang merupakan suatu komunitas biologi yang tumbuh pada dasar batu gamping (caco3) yang resisten terhadap gelombang.

Ekosistem terumbu karang merupakan bagian dari  ekosistem  laut  yang  menjadi  tempat  kehidupan  bagi  beraneka  ragam  biota laut. Ekosistem terumbu karang di dalamnya dapat  hidup  lebih  dari  300  spesies  karang, 2000  spesies  ikan  dan  berpuluh  puluh  spesies molluska, crustacea,  sponge,  algae,  lamun dan biota lainnya. Ekosistem  terumbu  karang  merupakan  ekosistem  yang  sangat  kompleks dengan keanekaragaman hayati yang sangat  tinggi,  mengingat  kondisi  atau  aspek biologis,  ekologis  dan  morfologis  yang sangat  khas,  maka  merupakan  suatu  ekosistem yang sangat sensitif terhadap berbagai gangguan baik yang ditimbulkan secara alamiah  maupun  akibat  kegiatan  manusia. 

Terumbu karang mempunyai peranan yang sangat penting bagi biota laut termasuk makroalga atau ganggang. Terumbu karang merupakan salah satu tempat menempelnya makroalga. Selain itu makroalga menempati posisi sebagai produsen primer yang menyokong kehidupan organisme lain pada tropik level yang lebih tinggi di dalam perairan. Selain itu, makroalga juga mempunyai fungsi yang tidak kalah pentingnya, yaitu sebagai tempat ikan berlindung, biofilter bagi laut, serta dimanfaatkan oleh manusia sebagai makanan.

Tipe substrat dasar laut dibagi menjadi tiga yaitu: paparan pasir (sand flat), paparan batu karang (reef flat), dan parit air (moat). Di paparan ini ada bagian yang kering dan tergenang pada waktu surut rendah. Paparan yang tergenang air umumnya menyerupai cekungan atau permukaan substrat yang tidak rata.

Daerah parit merupakan tempat yang selalu tergenang air dengan kedalaman 10-50 cm, dengan karang mati dan karang hidup merupakan tempat tumbuh yang baik bagi pertumbuhan rumput laut. Daerah paparan pasir dan paparan batu karang umumnya mengalami kekeringan pada waktu surut terendah.

Makroalga yang tumbuh di substrat ini memperlihatkan toleransi yang tinggi terhadap kekeringan. Spesies rumput laut yang tahan terhadap kekeringan antara lain kelas chlorophyceae: ulva, avrainvillea dan bornetella, kelas phaeophyceae: sargassum dan padina, kelas rhodophyceae: gracilaria, hypnea dan acanthopora.

0 Response to "Struktur Komunitas Tumbuhan Makroalga"

Posting Komentar