Cara petani menggunakan pupuk organik untuk tanaman

Baca Juga

Cara petani menggunakan pupuk organik untuk tanaman - Pupuk yang terbuat dari kotoran hewan merupakan salah satu sumber pupuk alami untuk produksi tanaman organik yang paling baik. Bahan ini menyuplai bahan organik dan unsur hara, serta merangsang proses biologi di dalam tanah yang membantu membangun kesuburan tanah. Namun dalam aplikasinya ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian yang berhubungan dengan kualitas produk, kontaminasi, ketidak-seimbangan kesuburan tanah, masalah gulma dan bahaya polusi.

Cara petani menggunakan pupuk organik untuk tanaman

Pupuk organik merupakan kunci dalam pengelolaan tanah berkelanjutan sistem pertanian organik. Sumber pupuk, dalam praktek-praktek pertanian berkelanjutan dapat diperoleh dari kegiatan rotasi tanaman, tanaman penutup tanah, pupuk hijau, pengapuran, dan bahan alami lainnya; atau penggunaan pupuk serta bahan pembenah tanah ramah lingkungan.

Beberapa pupuk alam mungkin mengandung hormon-hormon residual, antibiotik, pestisida, organisme penyakit, dan zat-zat yang tidak diinginkan. Bila senyawa-senyawa ini dapat dieleminasi melalui pengomposan aerobik pada temperatur tinggi, maka praktek penggunaan bahan ini direkomendasikan pada level di mana kontaminan organik berada dalam jumlah minimum. Kemungkinan penyebaran penyakit kepada manusia telah mematahkan semangat penggunaan pupuk alami segar demikian juga kompos yang diaplikasikan sebelum tanam atau saat tanam pada tanaman sayur-sayuran, terutama tanaman yang biasanya dikonsumsi bagian vegetatifnya.

Beberapa hal yang disarankan untuk petani menggunakan pupuk organik pada tanaman.

1. Mengunakan pupuk organik dari kotoran hewan paling sedikit sebelum panen tanaman sayuran yang akan dimakan tanpa dimasak. Jika memungkinkan, hindari pemupukan setelah tanam. Disarankan pemberian dengan cara disebar.

2. Cucilah seluruh produk yang digunakan sebagai pupuk yang diambil dari lahan sebelum digunakan. Beberapa orang anak-anak, orang tua yang tidak memiliki sistem kekebalan tubuh terutama yang peka terhadap penyakit yang terbawa dalam makanan seharusnya menghindari produk yang tidak dimasak. Sehingga kadang-kadang produk organik yang berasal dari pupuk kotoran hewan ini lebih berbahaya daripada produk pangan lainnya yang beredar di pasaran. Hal ini suatu tantangan bagi petani tanaman organik.

3. Jangan menggunakan pupuk kotoran anjing, kucing, atau babi untuk di jadikan pupuk organik atau kompos. Spesies ini mengandung banyak parasit bagi manusia.

Tidak seperti halnya petani konvensional, yang hanya mempunyai pedoman yang aman mengenai penggunaan pupuk, petani organik yang disertifikasi harus mengikuti protokoler yang ketat. Pupuk mentah tidak boleh diaplikasikan untuk tanaman pangan dalam waktu 120 hari dari panen di mana bagian yang dikonsumsi berada dalam kontak dengan tanah (misalnya sayuran, stroberi dll). Pupuk mentah juga tidak boleh diaplikasikan untuk tanaman pangan dalam waktu 90 hari dari panen di mana bagian yang dikonsumsi tidak kontak dengan tanah misalnya tanaman biji-bijian, pohon buah-buahan. Persyaratan ini tidak berlaku untuk tanaman pakan ternak dan serat.

Zat organik bukan hanya merupakan kontaminan yang ditemukan dalam pupuk kotoran ternak. Logam-logam berat dapat menjadi masalah, terutama bila sistem produksi skala industri digunakan.

Telah diketahui bahwa penggunaan pupuk mentah yang tidak tepat dapat berpengaruh negatif terhadap kualitas tanaman sayuran seperti kentang, mentimun, wortel, lobak, kubis, brokoli dll. Pada saat terjadi penguraian dalam tanah, pupuk tersebut melepaskan senyawa kimia seperti skatol, indol dan senyawa fenol lainnya.

Bila diserap oleh tanaman yang sedang tumbuh, senyawa-senyawa ini dapat memberikan bau busuk dan rasa yang tidak enak pada tanaman sayuran. Oleh karena itu, pupuk mentah seharusnya jangan diaplikasikan secara langsung pada tanaman sayuran, melainkan disebar langsung pada tanaman penutup tanah yang ditanam sebelum musim tanam.

Penyebab pupuk organik tidak menyuburkan tanaman

Pupuk organik tersebut seringkali kaya unsur hara tertentu seperti fosfat atau kalium. Sementara unsur hara ini sangat bermanfaat bagi tanaman. Aplikasi berulang-ulang pupuk alam dapat mengakibatkan terciptanya kandungan hara tertentu yang berlebihan dan dapat merusak tanaman. Sebagai contoh kelebihan p dapat menggangu serapan hara lainnya seperti cu dan zn, dan kelebihan k dapat menggangu serapan b, mn, dan mg.

Pemberian pupuk organik secara terus menerus cenderung mengasamkan tanah. Ketiaka pupuk alam tersebut terurai akan melepaskan berbagai senyawa organik yang dapat membantu meningkatkan ketersediaan mineral tanah. Namun di lain pihak proses ini dapat menurunkan kandungan ca dan menyebabkan ph tanah menurun di bawah optimum untuk pertumbuhan tanaman pada umumnya. Walaupun pupuk alam juga menyuplai ca, tetapi tidak cukup untuk mengatasi kecenderungan peningkatan kemasaman tanah. Kecuali bila dalam aplikasi pupuk alam tersebut disertai pengapuran.

Mungkin juga pada pupuk organik mengandung sejumlah besar n dan garam-garam diaplikasikan pada tanaman, maka dapat mempunyai pengaruh yang sama seperti halnya aplikasi berlebihan pupuk komersial mudah larut. Efeknya dapat menyebabkan terbakarnya akar-akar bibit tanaman yang sedang tumbuh, mengurangi ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit dan memperpendek masa ketegaran hidupnya. Kelebihan garam sering disebabkan oleh aplikasi pupuk alam yang berasal dari ternak yang dirangsum dengan makanan yang mengandung garam atau mentah yang ditanam pada daerah dengan tingkat pencucian rendah.

Penyebab pupuk organik tidak menyuburkan tanaman

Untuk mencegah ketidak-seimbangan yang disebabkan oleh pupuk organik, kita harus memonitor kesuburan tanah secara kontinyu, menggunakan uji tanah yang tepat. Selanjutnya aplikasi kapur atau pupuk suplemen lainnya dan bahan pembenah tanah untuk menjamin keseimbangan tanah atau membatasi pemakaian hanya saat diperlukan saja.

Pada dasarnya kita harus mengetahui kandungan hara dari pupuk yang diaplikasikan. Nilai pupuk standar seharusnya digunakan hanya untuk perkiraan kasar saja. Kandungan hara yang lebih teliti dari pupuk kotoran ternak tidak hanya tergantung pada spesies ternak, tetapi juga pada rangsum makanan ternak, jenis alas kandang yang digunakan, jumlah cairan yang ditambahkan, dan cara pengambilan dan penanganan yang diterapkan.

Penggunaan pupuk mentah (segar) seringkali berkaitan dengan meningkatnya gulma. Beberapa pupuk organik segar mengandung benih gulma, seringkali dari bahan alas kandang seperti jerami yang mengandung biji kecil dan rumput tua. Pengomposan secara aerob pada temperatur tinggi dapat sangat mengurangi jumlah biji-biji gulma yang viable (dapat hidup).

Namun dalam banyak kasus, pertumbuhan gulma yang subur menyertai pemupukan tidak berasal dari biji gulma dalam pupuk, tetapi dari pengaruh rangsangan dari pupuk tersebut terhadap biji-biji gulma yang ada dalam tanah. Perkembangan pesat dari gulma tersebut mungkin akibat meningkatnya aktivitas biologi, adanya asam organik, kelebihan nitrat, atau beberapa perubahan lain dalam status kesuburan tanah.

Namun masalah yang berhubungan dengan ketidak-seimbang kesuburan, bergantung pada spesies gulma yang muncul. Kelebihan kalium dan nitrogen dapat merangsang pertumbuhan gulma. Memantau kandungan hara tanah dan pupuk yang disebarkan secara merata bertujuan untuk mengurangi kejadian masalah gulma tersebut.

0 Response to "Cara petani menggunakan pupuk organik untuk tanaman"

Posting Komentar

Arsip