Langkah-Langkah Pembibitan Ikan Gurame

Baca Juga

Langkah-langkah pembibitan ikan gurame - Dalam pembibitan untuk ikan gurame sebenarnya sangat menarik dan mudah untuk dipelajari oleh banyak orang terutama para pehobi ikan hias, ikan ini pertumbuhannya  termasuk lumayan lambat, dan banyak di sekitar tempat tinggal saya memelihara ikan gurame hanya untuk hobi atau hiburan diwaktu senggang, jarang yang melimpahkan penghasilan utamanya di pembenihan ikan gurame. 

Langkah-langkah pembibitan ikan gurame

Pada dasarnya membangun usaha pembibitan ikan gurame ini sangat bagus sekali untuk kedepan karena banyak diminati oleh orang, khususnya di daerah lampung masih jarang yang berbisnis pembenihan ikan gurame. Baiklah kawan-kawanku semua dalam waktu beberapa menit ini saya akan mengurai tentang ikan gurame dan juga bagaimana melakukan pembenihan ikan gurame hingga bagaimana merawat atau cara melakukan perawatan pada ikan gurame.

Ikan gurame merupakan ikan yang digemari oleh kalangan menengah ke atas untuk makanan sehari hari ataupun untuk menu makanan untuk menjamu tamu tamunya, ikan disukai semua orang karena daging ikannya yang buket/padet dan kenyal serta memiliki rasa yang gurih.

Simaklah penjelasan berikut ini cara pembibitan ikan gurame.

Langkah Pembenihan Gurame

Usaha pembenihan ikan gurame ini meliputi pemeliharaan induk pemijahan, penetasan telur ikan gurame, dan perawatan larva sampai berukuran sebesar biji oyong.
Larva berumur 12-30 hari ini selanjutnya dirawat sampai bobotnya mencapai 10 - 15 g/ekor (umur 4 bulan). Benih sebesar ini siap untuk didederkan. Namun, ada juga yang menjual telur untuk di tetaskan.

Cara Induk Gurame Berkualitas

Cara yang pertama kita bisa melihat dengan ciri-ciri pada kelamin induk betina yang mengeluarkan telur berwarna putih jika perut ditekan ke arah kelamin. Sedangkan induk jantan yang sudah matang akan mengeluarkan sperma berwarna putih.

Cara mudah menentukan kematangan gonad induk jantan adalah dengan melihat tingkah lakuya yang selalu beriringan bersama induk betina dan mulai membuat sarang dari rumput kering. Sementara itu, kematangan gonad betina dapat dilihat dari perut yang membesar dan terasa lunak saat diraba.

Cara yang kedua yaitu melihat rahang bawah yang tebal dan tidak adanya bintik pada kelopak sirip dada. Warna tubuhnya memerah berbintik hitam terang degan perut membentuk sudut tumpul. Sedangkan induk betina yang siap pijah ditandai dengan bentuk kepala bagian atas datar rahang bawah tipis dan adanya bintik hitam pada kelopak sirip dada. Warna tubuhnya lebih terang daripada induk jantan dan bentuk perutnya besar bulat.

Langkah pemijahan pada ikan gurame

Pemindahan induk dari kolam pemeliharaan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan baskom. Perpindahan dengan cara ini akan mengurangi risiko stres pada ikan. Sebaiknya, induk diletakkan dekat pintu pemasukan air, karena pada bagian tersebut oksigen yang terlarut di dalamnya masih tinggi. Padat tebar induk adalah 1 ekor ikan untuk 5 m2 kolam, dengan perbandingan jumlah jantan : betina adalah 1 : 3.

Proses pemijahan biasanya akan berlangsung satu minggu setelah induk gurame berada di dalam kolam pemijahan. Di dalam kolam harus dipasang bahan sarang dan sosog. Sosog sebagai tempat sarang telur diletakkan 25-30 cm dari permukaan air kolam, sementara bahan sarang dapat diletakkan di permukaan air atau di kedalaman 5-10 cm dari permukaan air.

Keberhasilan pemijahan dapat diamati dengan melihat permukaan air kolam. Jika tercium bau amis yang diikuti dengan munculnya banyak minyak di permukaan air, berarti telah terjadi proses pemijahan.

Induk yang sudah matang gonad siap untuk ditebarkan di kolam pemijahan. Kolam pemijahan merupakan kolam khusus yang ukuran minimumnya 20 m2 dan maksimum 1.000 m2, dengan kedalaman 1-1,5 m. Kualitas air kolam pemijahan yang baik bersuhu 25 - 30 c, nilai ph 6,5 - 8,0, laju penggantian air 10-15% per hari, dan ketinggian air kolam 40 - 60 cm.

Cara Penetasan Telur Ikan Gurame

Dahulu banyak petani yang menetaskan telur gurame di kolam penetasan yang sekaligus juga merupakan kolam pemijahan. Telur-telur yang telah dibuahi induk jantan akan dijaga oleh induk betina sampai menetas. Gerakan induk betina di sekitar sarang akan menyebabkan bertambahnya oksigen terlarut di dalam air, dan akan menghidupkan telur-telur yang dijaganya. Telur akan menetas menjadi larva pada hari ke 11 12.

Alangkah baiknya jika anda mengambil sarang yang berisi telur dilakukan secara berhati-hati dengan cara memegang sisi luar bagian paling bawah sarang dan sebaiknya sarang tidak diangkat begitu saja, tetapi menggunakan wadah berupa ember atau baskom yang berisi air dan diberi metheline blue dengan perbandingan 5 cc obat untuk 5 liter.

Penetasan telur gurami sebaiknya menggunakan bak, karena dengan menggunakan bak akan mudah dikontrol, dan juga pada pemeliharaan di bak selama 8-11 hari, atau dengan melihat melihat perubahan telur dari warna kuning menjadi kehitam hitaman. Biasanya pada waktu ini tengah ada tanda gerakan dan mulai lincah bergerak serta peka terhadap gerakan tangan.

Sarang yang telah diangkat dari kolam pemijahan dimasukkan ke dalam ember yang berisi air dan campuran metheline blue. Telur yang hidup biasanya berwarna kuning cerah atau bening transparan, sedangkan telur yang gagal menetas berwarna putih suram dan tidak transparan. Telur-telur yang mati harus disingkirkan supaya tidak menular ke telur yang sehat.

Selanjutnya sarang dalam ember tersebut dibawa ke tempat penetasan. Telur akan menetas dalam kurun waktu 41 jam. Tempat penetasan sebaiknya berada di lingkungan tenang, karena telur tidak akan menetas jika sering kaget.

Penggantian air dalam baskom dialkukan setiap hari, dengan teknik sifon untuk membuang airnya. Selang yang digunakan untuk menyifon diberi penyaring dari kain halus, agar letur tidak ikut terangkat. Penyifonan dilakukan hingga air dalam baskom tersisa 60 persen, kemudian diisi kembali dengan air bersih.

Pemasangan instalasi aerator pada setiap baskom penetasan untuk memberikan suplai oksigen dalam air. Tekanan aerator dibuat tidak terlalu tinggi, sehingga massa air hanya terlihat bergerak pelan.

Setelah menetas, larva dipelihara selama satu bulan di kolam tersebut. Selama masa pemeliharaan, larva riberi pakan berupa rayap, tepung bungkil kacang tanah, dan tepung konsentrat. Kerugian cara penetasan ini, kolam pemijahan tidak bisa segera dilakukan untuk melakukan kegiatan selanjutnya. Hal ini tentu akan menghambat proses produksi.

Cara Perawatan Benih Ikan Gurame

Jumlah tonggak bambu yang dibutuhkan minimum empat buah. Jika ukuran happa cukup besar, di bagian sisi terpanjang happa perlu ditambah 2 tonggak untuk menahan happa agar tidak jatuh. Atur posisi happa agar terendam dua pertiga bagian dalam air kolam.

Benih yang sudah berukuran 0,5 g/ekor sudah dapat dipelihara dalam happa yang dipasang pada bak atau kolam pemeliharaan benih. Teknologi pemeliharaan dengan happa merupakan teknik untuk memacu pertumbuhan gurame sejak dini. Pemeliharaan dengan happa ini akan menghasikan benih yang bongsor dan sehat.

Benih ditebar pada pagi atau ore hari dengan padat penebaran 75-100 ekor/m2. Selama pemeliharaan, benih diberi pakan berupa pelet halus tiga kali sehari dengan dosis 10% dari bobot tubuh per hari. Setelah dipelihara selama 3 - 4 bulan di dalam happa, benih dapat ditebar di kolam pendederan.

Memberikan Pakan pada Ikan Gurame

Bahan-bahan nabati dapat mulai diberikan setelah larva berumur 36-40 hari. Sedangkan pakan buatan (pelet) dapat diberikan dengan menyesuaikan bukaan mulut ikan.lama pemeliharaan dan benih yang dihasilkan antara lain: benih berumur 40 hari dapat mencapai ukuran 1-2 cm (setara ukuran kuku). Benih berumur 80 hari dapat mencapai ukuran 2-4 cm (setara ukuran jempol). Benih berumur 120 hari dapat mencapai ukuran 4-6 cm (setara ukuran silet). Dan benih berumur 160 hari dapat mencapai ukuran 6-8 cm (setara ukuran korek di masyarakat).
Cara memberikan pakan pada ikan gurame

Untuk larva yang dipelihara di akuarium, pemberian pakan dapat diberikan sebanyak 2 sendok makan untuk 1000 ekor larva setiap pemberian. Ketika sudah semakin besar, kepadatan larva dalam satu akuarium dapat dikurangi.

Pemberian pakan  pada ikan gurame dapat dimulai setelah larva dipindahkan, bak tembok atau ditebar langsung ke kolam pendederan. Pemeliharaan benih pada wadah terkontrol harus dilengkapi dengan aerasi untuk suplai oksigen dan terhindar dari kontak langsung dengan hujan.
Demikianlah Langkah-Langkah Pembibitan Ikan Gurame somoga bermanfaat.

0 Response to "Langkah-Langkah Pembibitan Ikan Gurame"

Posting Komentar