Baca Juga
Pengertian tumbuhan epifit dan jenis habitatnya - Tumbuhan epifit merupakan bagian signifikan dari seluruh jenis tumbuhan yang dapat dijumpai di hutan tropis. Meskipun hanya suatu kelompok kecil tumbuhan, tetapi memegang peranan yang sangat penting dalam pencirian tipe hutan tropis, termasuk dalam sistem daur ulang hara berbagai tipe ekosistem hutan. Ukurannya bervariasi mulai dari yang sangat kecil (mikro epifit) sampai berbentuk koloni yang beratnya dapat mencapai beberapa ton dan membungkus hampis seluruh bagian tumbuhan inangnya. Epifit merupakan salah satu kelompok tumbuhan penyusun komunitas hutan yang kehadirannya hampir tidak mendapat perhatian, jenisnya sangat beranekaragam mulai dari algae, lumut, jamur, paku-pakuan, anggrek hingga tumbuhan berkayu.
Pengertian dari epifit yaitu merupakan salah satu kelompok tumbuhan penyusun komunitas hutan yang memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi. Epifit tumbuh dan menempel pada tumbuhan lain untuk mendapat sinar matahari, air dan menyerap unsur-unsur hara dan mineral dari kulit batang yang membusuk dari pohon tempat bertumpu. Epifit mampu melakukan proses fotosintesis untuk pertumbuhan dirinya, sehingga dia bukan parasit. Keberadaan epifit sangat penting dalam ekosistem hutan karena kadangkala tumbuhan epifit mampu menyediakan tempat tumbuh bagi semut-semut pohon.
Keberadaan tumbuhan epifit pada suatu kawasan hutan sangat tergantung pada tipe formasi hutan dan attitude. Hal ini berhubungan dengan faktor-faktor lingkungan seperti intensitas cahaya, temperatur, kelembaban dan jenis-jenis vegetasi yang ada. Umumnya kelimpahan epifit meningkat mulai dari hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan atas. Beberapa eepifit khas menempati stratum tertentu pada inangnya, tetapi kebanyakan menempati semua strata mulai dari bawah, tengah sampai tajuk pohon. Epifit dapat menempel pada batang, dahan, daun, pohon, perdu dan liana.
Tumbuhan epifit merupakan salah satu kekayaan hayati yang belum banyak diungkapkan, sehingga pemanfaatannya masih terbatas. Biodiversitas tumbuhan epifit pada tegakan pohon, selain dipengaruhi faktor mikro juga dipengaruhi spesies pohon inangnya, karena setiap pohon inang memiliki kekhasan dalam bentuk kanopi, ketinggian batang, proses biokimiawi dan lain-lain.
Ciri-ciri habitat tumbuhan epifit
Epifit mempunyai habitat yang bersifat khusus berupa tumbuhan hidup. Epifit dapat berkecambah dan tumbuh dalam rimbunnya tajuk pohon, hidup berada di lingkungan yang didominasi tutupan tajuk dengan sistem perakaran yang hanya menempel atau mengumpal pada pohon dan tidak mencapai ttanah sehingga tidak mengambil apapun dari tumbuhan inangnya.
Epifit lebih cenderung menempel pada tumbuhan penopang yang memiliki bentuk tekstur kulit tebal, beralur maupun berserabut dan memiliki kulit yang keras. Hal ini diduga merupakan faktor yang mempengaruhi asosiasi antara tumbuhan penopang dengan epifit. Kulit tumbuhan penopang yang mempunyai alur dan celah akan menyebabkan epifit tumbuh dengan subur, sedangkan kulit tumbuhan penopang yang agak licin akan menyebabkan epifit sulit untuk melekat dan tumbuh pada penopang tersebut. Habitus epifit lebih cenderung berada pada tumbuhan penopang yang berkulit keras karena lebih mampu mempertahankan ikatan akar paku yang menempel pada kulit pohon sehingga dapat mempertahankan keberadaan epifit di tumbuhan penopang tersebut.
Jenis-jenis tumbuhan epifit
Tumbuhan epifit sebagian besar termasuk tanaman yang tingkat hidupnya rendah (lumut, lumut kulit, ganggang), tetapi juga terdapat paku-pakuan yang lebih senang hidup di atas tumbuh-tumbuhan lain dari pada tumbuh sendiri, asplenium, davallia, hymenolepis, drynaria, platycerium, cyclophorus dan drymoglossum. Tanaman yang tingkat hidupnya tinggi terutama adalah orchidaceae, misalnya: dendrobium dst, jenis ficus. Tumbuhan ini biasanya tumbuh pada tembok dan bebatuan.
Epifit merupakan salah satu kelompok tumbuhan penyusun komunitas hutan yang kehadirannya hampir tidak mendapat perhatian, jenisnya sangat beranekaragam mulai dari algae, lumut, jamur, paku-pakuan, anggrek hingga tumbuhan berkayu. Epifit merupakan salah satu kelompok tumbuhan penyusun komunitas hutan yang memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi.
1. Tumbuhan epifit golongan paku (pteridophyta)
Tumbuhan epifit golongan paku-pakuan (pteridophyta) menyenangi daerah lembab dan teduh, dapat hidup di tanah atau menopang pada pohon lain. Tumbuhan paku memiliki bentuk yang beranekaragam, ada yang yang berdaun tunggal dan kaku, kadang-kadang menyerupai jenis anggrek. Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas memiliki kormus, artinya telah dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokok, yaitu akar, batang dan daun.
2. Tumbuhan epifit golongan lumut (bryophyta)
Tumbuhan lumut hidup di tempat yang lembab dan basah , hidup menempel atau epifit. Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Tubuh tumbuhan lumut berupa talus seperti lembaran-lembaran daun (hepaticae). Pada tanaman lumut belum terdapat akar yang sesungguhnya, melainkan hanya rizoid-rizoid yang berbentuk benang yang kadang-kadang menyerupai akar. Lumut belum memiliki berkas pembuluh sejati, artinya belum memiliki jaringan pengangkut air dan makanan yang dapat dibedakan antara xilem dan floem.
Rhizoid pada lumut berfungsi sebagai penyerap hara. Daun umumnya tersusun rapat menutupi batang yang terdiri dari beberapa lapis sel yang disebut mikrofil. Pada tumbuhan lumut terdapat gametangia atau alat-alat kelamin, yaitu alat kelamin jantan disebut anteridium yang menghasilkan spermatozoid dan alat kelamin vetina disebut arkegonium yang menghasilkan ovum. Tumbuhan lumut berkembang biak dengan spora dan vegetative dengan kuncup eram.
3. Tumbuhan epifit golongan tumbuhan berbunga(spermatophyta)
Tumbuhan epifit golongan tumbuhan berbunga (spermatophyta) antara lain famili araceae, bromeliaceae dan orchidaceae, yang termasuk tumbuhan monokotil, dan tumbuhan dikotil yang meliputi asclepiadaceae, ericaceae, rubiaceae dan melastomataceae.
Bromeliaceae, adalah keluarga tanaman berbunga monokotil yang dikenal dengan nama "bromeliad" atau "bromelia". Keluarga tanaman bromeliaceae terdiri dari sekitar 3.170 species, yang sebagian besar berasal dari daerah tropis amerika, sebagian kecil ditemukan di daerah subtropis amerika dan satu di daerah tropis afrika barat. Pada bromelia terestrial memiliki sistem akar kompleks yang bisa mengumpulkan air dan nutrisi, sementara pada bromelia epifit hanya tumbuh keras, akar kurus yang melekatkan diri pada pepohonan dan bebatuan. Pada beberapa bromelia bahkan bisa mengeluarkan aroma yang wangi.
Famili araceae termasuk suku talas-talasan yang mencakup herba terestrial (darat), seperti jenis-jenis homalomena dan schismatoglottis, mengapung di perairan (akuatik), seperti pistia stratiotes l, merambat pada pepohonan (epifit) seperti jenis-jenis epipremnum, rhaphidophora, photos dan scindapsus. Suku ini biasanya tumbuh sepanjang tahun, namun ada pula yang mengalami fase istirahat (dormansi) pada musim kemarau dan tumbuh kembali pada awal musim penghujan. Mekanisme dormansi ini terjadi sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan yang kurang baik.
Epifit memiliki peranan penting dalam ekosistem sebagai habitat bagi hewan. Epifit juga memiliki peranan penting dan sangat menarik untuk menunjukkan adaptasi struktural terhadap habitatnya. Jumlah jenisnya lebih beraneka ragam, biasanya melibatkan kekayaan jenis-jenis tumbuhan spora, baik dari golongan yang rendah maupun paku-pakuan dan tumbuhan berbunga termasuk diantaranya semak-semak. Kehadiran epifit dalam ukuran yang luas lagi digunakan untuk membedakan antara hutan hujan tropis dengan komunitas hutan di daerah iklim sedang.
0 Response to "Pengertian tumbuhan epifit dan jenis habitatnya"
Posting Komentar